Greg Oden pernah dianggap sebagai calon bintang NBA. Dengan
tinggi badan yang menjulang dan keterampilan bermain yang luar biasa di usia muda, ia menjadi sorotan dalam dunia basket. Sayangnya, cedera dan nasib buruk menghalangi perjalanan kariernya. Meskipun demikian, kisah Greg Oden tetap memberikan pelajaran berharga bagi dunia olahraga profesional.
Awal Karier dan Prestasi di Usia Muda
Gregory Wayne Oden Jr. lahir pada 22 Januari 1988 di Buffalo, New York. Sejak masa remaja, ia sudah terkenal di kalangan komunitas bola basket sekolah menengah. Ketika membela Lawrence North High School di Indianapolis, Oden berhasil membawa timnya meraih tiga gelar juara negara bagian secara berturut-turut dan diakui sebagai Pemain Terbaik Nasional oleh berbagai media ternama.
Setelah menyelesaikan pendidikan, ia melanjutkan karier basketnya di perguruan tinggi dengan Ohio State University. Di musim pertamanya (2006–2007), Oden langsung menunjukkan kemampuannya sebagai center. Ia berperan penting dalam membawa Ohio State ke final NCAA dan mendapat banyak pujian atas keterampilan bertahan dan rebound yang mengesankan. Dengan tinggi 213 cm dan fisik yang kuat, Oden dianggap sebagai salah satu prospek paling menjanjikan sejak zaman Shaquille O’Neal.
Dipilih Nomor Satu di NBA Draft 2007
Pada tahun 2007, Greg Oden resmi mengikuti NBA Draft dan terpilih sebagai yang pertama oleh Portland Trail Blazers, mengalahkan Kevin Durant yang dipilih kedua oleh Seattle Supersonics. Banyak orang percaya bahwa Oden akan menjadi andalan Blazers dalam waktu lama.
Namun, harapan tersebut segera sirna. Sebelum musim rookie-nya dimulai, Oden menderita cedera lutut dan harus melewatkan keseluruhan musim 2007–2008. Ini adalah awal dari rangkaian cedera yang menghantui kariernya.
Cedera yang Menghancurkan Karier
Greg Oden akhirnya melakoni pertandingan pertamanya di NBA pada musim 2008–2009. Ia menunjukkan kemampuan yang menjanjikan dalam beberapa pertandingannya, tetapi masalah cedera terus menghampiri. Dalam empat musim awal kariernya, Oden hanya dapat bermain di 82 pertandingan, jumlah yang biasanya dimainkan sepanjang satu musim oleh pemain yang sehat.
Cederanya yang paling parah berkaitan dengan lutut dan tulang rawan, yang mengharuskan ia menjalani beberapa operasi. Setelah berjuang untuk kembali, termasuk berbagai prosedur medis dan rehabilitasi, Blazers akhirnya memutuskan untuk melepaskan Oden pada tahun 2012. Banyak yang menyayangkan keadaan ini, menjadikan Oden sebagai salah satu contoh “apa yang seharusnya terjadi” dalam sejarah NBA.
Usaha Kembali dan Kehidupan Setelah NBA
Pada tahun 2013, Greg Oden berupaya bangkit kembali dengan bergabung ke Miami Heat. Meskipun tampil dalam jumlah yang terbatas, ia mampu bermain di 23 pertandingan dan membantu tim mencapai Final NBA 2014, meskipun bukan merupakan bagian utama dari skema permainan.
Setelah masa singkat di NBA, Oden sempat bermain di Liga Basket Tiongkok, namun akhirnya memilih untuk pensiun dari dunia basket profesional. Setelah pensiun, ia kembali ke Ohio State untuk menyelesaikan pendidikannya dan menjadi staf pengembangan pemain di tim basket kampusnya.